Pada Perayaan Ekaristi dan Penerimaan Sakramen Krisma pada tanggal 13 April 2008 yang lalu, mungkin di antara kita bertanya-tanya. Siapa yang memakai seragam hitam kombinasi putih bertuliskan ERG (Emergency Response Groups) yang mondar-mandir pada saat acara. Apakah itu panitia? Atau apakah semacam EO (event orgenaizer)?
Jawabannya adalah : ERG adalah komunitas “bayangan” yang “independen” tidak mempunyai kepengurusan dan tidak berdiri dalam struktur kepengurusan gereja dan Dewan Paroki. Komunitas ini lahir dari ketidaksengajaan karena anggotanya sering ketemu, sering bertukar pikiran dan mempunyai kesamaan misi dan visi yaitu “Bersama, Mengabdi Dengan Sepenuh Hati”. Komunitas ini berisi orang-orang muda atau yang berjiwa muda. Setiap anggota komunitas ini mempunyai kesamaan sifat dan prinsip, yaitu “terlibat untuk hebat”. Bukan untuk hebatnya komunitas atau individu tetapi untuk hebatnya Gereja Bintaran. Komunitas ini tidak bersifat eksklusif, tetapi terbuka untuk siapa saja yang mau dan bersedia. Syaratnya cukup mudah, hanya cukup mau bekerja keras, mau terlibat, saling melengkapi dan mau menyediakan waktu untuk bersama mengabdi memajukan Gereja Bintaran. Bukan hanya untuk event-event tertentu saja, tetapi untuk setiap saat dimana Gereja memanggil dan membutuhkan.
Catatan berikut mungkin bisa sedikit membantu untuk mengenal lebih jauh Komunitas ERG. Dalam kesempatan kunjungan Bapak Uskup Agung Mgr. Ignasius Suharyo, Pr, sebelum acara wawanhati, di ruang makan pasturan Bapak Uskup bertanya kepada salah dua yang memakai seragam ERG yang kebetulan ada di tempat itu. “ERG niku napa mas?” Pertanyaan yang sesungguhnya membuat bingung, akan tetapi Romo Agus menjawab pada kesempatan itu, ERG itu adalah tukang “tambal sulame” Bintaran, jadi setiap ada event-event atau apa saja di Bintaran ERG ini memikirkan dan membantu hal-hal yang belum terpikirkan. Memang benar, komunitas ERG ini selalu berusaha membantu kelancaran setiap acara di paroki sehingga semua dapat berjalan lancar, bukan mengharap apa-apa namun kembali bahwa niat komunitas ini adalah mengabdi dengan sepenuh hati, jadi dalam setiap event kita berusaha “menambal sulam” dengan talenta yang kita miliki, apa-apa yang belum disentuh karena memang keterbatasan. Semua itu bukan maksud ingin menonjolkan diri dan komunitas, akan tetapi semua itu demi kelancaran dan sukses bersama.
Dalam pendanaan Komunitas ini lepas dari Gereja ataupun Dewan Paroki, setiap membutuhkan dana baik untuk sragam, refresing dan lain-lain, komunitas ini ikut berpartisipasi dalam tugas parkir dan jaga panduan di gereja. Hasil dari kegiatan-kegiatan itulah yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan dan pendanaan ERG. Selain itu ada beberapa donatur yang membantu pendanaan komunitas ini, secara khusus pada saat-saat tertentu.
Sedikit catatan di atas mungkin bisa membantu kita untuk mengenal lebih dekat Komunitas ERG yang selama ini mungkin membuat penasaran hati kita. Akhirnya Semoga Tuhan senantiasa memberkati niat kami untuk bersama, mengabdi dengan sepenuh hati. @ERG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar