Pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus tanggal 25 Mei 2008 jam 07.30 WIB yang lalu di Gereja St. Yusup Bin-taran bersamaan dengan Perayaan Ekaristi diteri-makan Komuni Pertama kepada 51 calon Komuni Pertama. Perayaan Ekaristi dan Penerimaan Komuni Pertama ini dipimpin oleh Romo FX. Agus Suryana Gunadi, Pr dan disema-rakkan oleh paduan suara dari Komunitas Lektor Paroki St. Yusup Bintaran dengan organis Mbak Luki.
Calon-calon penerima Komuni Pertama ini sebelumnya telah menjalani beberapa rangkaian acara sebelum menerima Komuni Pertama. Diawali dengan pelajaran agama dengan bimbingan guru agama dan katekis. Pada hari Minggu, 4 Mei 2008 bertempat di SDK Sang Timur para calon Komuni Pertama melaksanakan tes penjajagan, kemudian Minggu, 11 Mei 2008 calon Komuni Pertama dan para orang tua melaksanakan rekoleksi dengan mengambil tempat juga di SDK Sang Timur. Hari Minggu, 18 Mei 2008 jam 10.00 WIB bertempat di Gereja St. Yusup Bintaran dilaksanakan latihan pengakuan dosa, kemudian pada hari Jumat, 23 Mei 2008 jam 16.00 WIB di tempat yang sama dilaksanakan Ibadat Tobat dan Penerimaan Sakramen Tobat dilanjutkan dengan "gladi resik" penerimaan Komu-ni Pertama. Seluruh rangkain acara ini ber-tujuan agar para calon Komuni Pertama benar-benar siap untuk menyambut Tubuh dan Darah Kristus yang pertama.
Perayaan Ekaristi pene-rimaan Komuni Pertama diawali dengan prosesi perarakan memasuki gereja oleh Imam dan para pembantunya beserta calon Komuni Pertama. Dalam Perayaan Ekaristi ini pula dipersembahkan tari-tarian untuk menghantar persembahan dari TK Sang Timur Pakel.
Dalam homilinya Romo Agus menekankan bahwa menerima Komuni adalah sungguh saat dimana kita benar-benar menyambut Tubuh dan Darah Tuhan dalam rupa hosti dan anggur dan ini adalah yang kita (gereja) imani. Kedua adalah Ekaristi menjadi puncak dan sumber hidup dan iman kita, begitu luhur makna Ekaristi bagi kita karena pada saat itulah kita berjumpa dengan Tuhan. Maka alangkah baiknya kita dalam setiap hal yang kita alami selalu kita persembahkan dalam Ekaristi. Ketiga adalah ajakan kepada seluruh calon Komuni Pertama untuk tidak berhenti setelah menerima Komuni Pertama akan tetapi terus memupuk imannya, dalam hal ini Romo Agus mengajak bahkan meminta kesanggupan kepada calon Komuni Pertama untuk terlibat dalam wadah Putra-Putri Altar setelah mereka sambut Komuni Pertama yang nantinya akan didampingi secara "intens" dengan berbagai macam program bukan hanya sebagai pelayan di altar tetapi untuk kegiatan-kegiatan gereja yang lain. Tentu saja ini butuh dukungan dan dorongan dari para orang tua. Terakhir dari homilinya adalah semangat berbagi lima roti dan dua ikan. Inti dari hal itu adalah persembahan yang kecil akan tetapi secara tulus dan ikhlas dipersembahkan kepada Tuhan, maka akan menjadi berkat bagi orang banyak. Setelah Perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan dengan ramah-tamah penerima Komuni Pertama dengan Romo, Dewan Paroki, Guru Agama dan tamu undangan di ruang Yerusalem Paroki Bintaran. Dalam ramah-tamah ini selain diisi dengan sambutan-sambutan, juga ditampilkan persembahan-persembahan dari para peserta Komuni Pertama yaitu tari-tarian dan nyanyian. Acara ini ditutup dengan pembagian kenangan dan sertifikat Komuni Pertama oleh panitia.@ Red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar